Sabtu, 20 Maret 2010

Laporan Hasil Pengamatan Produk Olahan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Susu adalah cairan berwarna putih yang di sekresi oleh kelenjar mammae (ambing) pada binatang mamalia betina, untuk bahan makanan dan sumber gizi bagi anaknya. Sebagian susu yang dikonsumsi manusia berasal dari sapi. Susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air, serta larutan berbagai senyawa, kandungan air didalam susu tinggi sekali yaitu sekitar 87,5 %, karena itu dalam pengolahan makanan, susu digunakan sebagai sumber air juga. Susu merupakan sumber protein dengan mutu sangat tinggi, kadar protein merupakan sumber fosfor yang baik dan sangat kaya akan kalsium. Disamping itu susu tinggin kandungan vitamin A, yang terlarut dalam bagian lemaknya.
Sayuran merupakan makanan yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Sayuran berfungsi sebagai sumber karbohidrat, protein, mineral dan vitamin penting. Kandungan kasarnya juga berguna dalam mencegah penyakit kanker seluruh penceernaan. Sayuran pada umumnya bersifat lunak karena kandungan airnya antara 70 – 80, kandungan proteinnya sekirtar 3,5 % dan kadungan lemaknya sekitar 0,5 %. Jaringan tersusun dari sel – sel parenki, permukanya kadang – kadang terlapisi semacam lilin mengkilat dan air atau titik – titik air yang menimpanya segera jatuh tidak mau menempel sifat – sifat ini menunjukkan bahwa susunan atau strukturnya akan lebih mudah mengalami kerusakan.
Buah – buahan umumnya merupakan sumber serat (pibre) yang sanga berguna bagi pencernaan makanan dalam tubuh manusia. Beberapa penelitian membuktikan bahwa tingginya konsumsi serat dapat mengurangi resiko terjadinya kanker usus. Manfaat buah – buahan bagi kesehatan masyarakat yang belum menempatkan buah – buahan sebagai bagian yang harus ada dalam menu sehari – hari.

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari praktikum ini adalah untuk melakukan pengamatan secara organoleptik pada produk olahan, susu, sayur, dan buah.

1.2.2. Tujuan Khusus

- Untuk mengetahui secara organoleptik
- Untuk mengetahui manfaat dari produk olahan susu, sayur dan produk olahan susu, sayur dan buah serta kandungan nutrisinya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Produk Olahan Susu

A. Yoghurt

Yoghurt atau yogurt adalah dairy product yang dihasilkan melalui fermentasi bakteri pada susu. Berbagai jenis susu dapat digunakan untuk membuat yoghurt, tapi produksi yoghurt yang modern kini didominasi oleh susu sapi. Pembuatan yoghurt merupakan proses fermentasi dari gula susu (laktosa) menjadi asam laktat yang menyebabkan tekstur yoghurt menjadi kental. Biasanya yaghurt dijual dengan rasa buah, vanila, atau coklat, tapi ada juga tanpa penambahan rasa (plain).
Yoghurt dibuat dengan menambahkan bakteri yang menguntungkan ke dalam susu yang tidak dipasteurisasi (untuk mengatur keseimbangan antara bakteri dan enzim dan susu) pada suhu dan kondisi lingkungan yang dikontrol. Bakteri akan mengolah gula susu alami menjadi asam laktat. Hal itu akan meningkatkan keasaman sehingga menyebabkan protein susu menyusut menjadi masa yang padat atau kental. Peningkatan keasaman (pH 4-5) juga mencegah proliferasi (perbanyakan sel) dan bakteri patogen lainnya. Umumnya kultur yoghurt melibatkan dua atau lebih bakteri yang berbeda untuk proses fermentasi, biasanya yaitu Streptococcus salivarius dan thermophilus dan genus Lactobacillus, seperti L.acidophilus, bulgaricus, casei dan bifidus.
Karena kultur yoghurt mengandung enzim-enzim yang dapat memecah laktosa, beberapa individu yang menderita lactose intolerant dapat menikmati yoghurt tanpa efek yang merugikan. Secara nutrisi, yoghurt memang kaya akan protein dan beberapa vitamin B serta mineral penting lainnya.


B. Keju

1. Keju cheddar Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang telah dikenal masyarakat. Keju merupakan suatu sistem koloid jenis emulsi.Menurut Elaine (2006) sistem koloid terdiri atas dua fase atau bentuk, yakni fase terdispersi (fase dalam) dan fase pendispersi (fase luar, medium). Emulsi ialah koloid dengan zat terdispersinya fase cair. Emulsi dapat terbentuk karena adanya koloid lain (emulgator/pengemulsi) sebagai pengadsorpsi. Keju dibuat dengan eara koagulasi (penggumpalan) kasein susu membentuk dadih atau curd (Koswara,2007). Bila tegangan permukaan tinggi antara fasa sebaran dan medium sebaran menyebabkan emulsi terpisah (setiap fasa menggumpal). Disamping menggunakan rennet, penggumpalan kasein dapat juga dilakukan dengan fermentasi bakteri asam laktat. Mayoritas keju dibuat dari susu dengan perlakuan panas atau susu pasteurisasi (baik penuh, rendah lemak, maupun tanpa lemak dan non-pasteurisasi susu. (Koswara,2007). Pasteurisasi merupakan suatu cara untuk menghambat pertumbuhan bakteri dengan cepat tanpa mempengaruhi rasa makanan dan minuman (Pararaja,2008).

C. Keju Krim

Keja krim adalah keju lembut bagaikan mentega, berwarna putih dengan rasa sedikit gurih. Keju krim dibuat dari susu sapi dengan kandungan lemak susu paling sedikit 33% dengan kadar air, tidak lebih dari 55%, dan memiliki antara 4,4 sampai 4,9. Keju krim biasanya dijual dalam kemasan berbentuk persegi empat seperti keju cheddar atau kemasan tube. Beberapa merek menambahkan perasa seperti bawang putih, dill, dan buah zaitun. Keju krim adalah keju muda yang tidak mengalami proses pematangan. Keju krim merupakan bahan utama untuk membuat cheesecake dan berbagai hidangan penutup lain. Keju krim biasanya dimakan sebagai olesan pada Bagel dan dimakan bersama-sama ikan salem asap yang disebut Lox. Keju krim juga enak dimakan dengan cara dioleskan pada roti tawar dan biskuit crackers. Salah satu produk keju yang mulai digemari di Indonesia adalah keju krim. Keju krim adalah salah satu produk keju lunak yang terkoagulasi oleh asam yang berasal dari kultur starter asam laktat, seperti Lactococcus dan Leuconostoc. Penggunaan kultur starter inilah yang menyebabkan harga keju krim mahal karena pembuatan keju menjadi lebih rumit dengan adanya proses peremajaan dan penginokulasian kultur. Untuk itu, penggunaan kultur starter akan digantikan oleh asam organik seperti asam sitrat dan asam asetat. yang diharapkan dapat Asam sitrat dan asam asetat adalah asam-asam organik yang dapat dengan mudah diperoleh dan murah. Penggunaan asam sitrat dan asam asetat diharapkan dapat menekan harga dan meningkatkan efektifitas waktu dalam pembuatan keju krim.

D. Susu Kental Manis

Susu merupakan salah satu jenis minuman yang rnenyehatkan karena kandungan gizinya yang lengkap dan mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup. Air susu sendiri didefinisikan sebagai cairan yang dihasilkan oleh kelenjar mammae hewan betina. Susu hewan yang umum dikonsumsi ialah susu sapi, susu kambing, dan susu kuda (belakangan ini terkenal sebagai obat yang mujarab). Mula-mula, susu yang diperoleh dari petemakan distandarisasi dengan perbandingan tetap yaitu 9:22 (Iemak:bahan padat bukan lemak) baik dengan penambahan krim maupun susu skim. Setelah mengalami proses pemanasan, pada pembuatan susu kental manis ini ditambahkan sukrosa sehingga kosentrasi sukrosa menjadi 62.5%. Susu segar memiliki kandungan lemak tidak kurang dari 3,25%. Sedangkan kandungan bahan bukan lemak tidak kurang dari 8,25%. Susu sapi ini diperoleh dari hasil perahan sapi sehat. Untuk memperoleh susu segar yang siap diminum, cairan susu tersebut harus dipasteurisasi dulu. Tujuannya untuk membunuh bakteri patogen yang tidak berspora sedangkan bakteri berspora dan tahan panas (termotifill) tidak akan mati.
Pasteurisasi susu bisa dilakukan dalam dua cara yaitu yang pertama, pasteurisasi dengan suhu tinggi dan waktu singkat, pemanasan dilakukan sampai suhu 71°C selama 15 sampai 30 detik. Yang kedua, pasteurisasi pada suhu rendah yaitu 62°C dan waktu lama sampai 30 menit.

E. Butter

Butter merupakan produk susu yang dibuat oleh churning segar atau difermantasi krim atau susu. Hal ini umumnya digunakan sebagai penyebaran dan bumbu, serta memasak aplikasi seperti memanggang, membuat saus, dan goreng. Butter consists of butterfat, water and milk proteins. Butter terdiri dari gemuk susu, air dan susu protein. Paling sering dibuat dari sapi susu mentega juga dapat diproduksi dari yang lainnya, mamalia termasuk domba, kambing, kerbau, dan yaks. Garam flavorings dan preservatives kadang ditambahkan ke mentega. Rendering butter memproduksi diklasifikasi mentega atau ghee yang hampir seluruhnya gemuk Butter merupakan emulsi yang masih hangat kuat bila didinginkan, namun softens ke spreable konsisten pada suhu ruangan, dan ke melts sedikit cairan di konsistensi 32 – 35° C (90-95° F). The density of butter is 911 kg/ m3 (1535.5 lb/yd3). The density of butter adalah 911 kg / m3 (1535,5 lb/yd3) warna bergantung pada hewan dan pakan umumnya dimanipulasi dengan makanan.

2.2. Produk Olahan Sayuran

A. Sayuran Kaleng

Kaleng adalah salah satu jenis kemasan makanan yang mulai diperkenalkan pada perang dunia kedua. Kelebihan menonjol dari kemasan ini adalah bisa dilakukannya proses sterilisasi, sehingga makanan yang disimpan di dalamnya menjadi steril, tidak mudah rusak, dan awet. Kerusahan utama yang terjadi pada bahan makanan adalah kerusakan yang disebabkan oleh mikroba. Jasad renik itulah yang menyebabkan makanan jadi bau, busuk, dan bahkan menjadi beracun.
Ketika makanan dimasak, baik direbus, digoreng, dipanggang atau dikukus, maka mikroba yang menyebabkan busuk itu akan mati. Tetapi beberapa mat setelah pemasakan itu mikroba yang lain akan segera datang dan menikmati makanan tersebut. Mikroba adalah makhluk yang sangat kecil, sehingga tidak bisa terlihat oleh mata kecuali menggunakan mikroskop. Mikroba ada di mana-mana, baik di tanah, di udara, bahkan pada tubuh kita sendiri. Seperti halnya hewan, tumbuhan dan manusia, mereka adalah makhluk hidup yang juga membutuhkan makanan dan membuang hajat. Ketika menempel pada sebuah makanan, is akan memakannya dan menghasilkan buangan. Buangan itulah yang berupa bau, busuk, dan racun.
Dalam kemasan kaleng, makanan dapat dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi dan tekanan yang tinggi pula. Dengan demikian semua mikroba yang hidup bersama makanan tersebut akan mati. Karena kaleng juga ditutup dengan sangat rapat, maka mikroba baru tidak akan bisa masuk kembali ke dalamnya. Oleh karena itu makanan kaleng dapat disimpan hingga dua tahun dalam keadaan baik, tidak busuk, dan tidak beracun. Semua jenis makanan bisa dikemas di dalam kaleng. Mulai dari daging, ikan,sayuran, buah-buahan dan makanan olahan seperti sosis, bumbu nasi goreng hingga sayur lodeh.

B. Sawi Asin

Sawi pada pembuatan sayuran asin difermentasikan secara alami dengan air perekat yang diambil dari air untuk menanak nasi. Fermentasi terjadi dengan pertumbuhan beberapa bakteri asam laktat. Bakteri – bakteri asm laktat seperi Lactobacilus confusus dan Lactobacilus plantarum, Asam laktat, asam asetat, berkontribusi padsa permentasi tenol dan gliserol merupakan hasil dari fermentasi. Glukosa muncul akibat degradasi pati dan maltosa di metabolisir oleh spesies yang tumbuh.
C. Sayur Kering

Pengeringan sayuran dilakuan dengan menggunakan oven cabinet atau cabinet dryer pada suhu 50 - 60 °C. Sayuran kering dapat digunakan sebagai sayuran instan (untuk sup, cap cay, mie, dsb). Rendemenya 3 – 8 % dan rasio penguapan air (kubis, wortel, dan lobak) sebesar 300 – 900 \5. Keuntungan sayuran kering : tahuan lama, nutrisi dan warna dapat diperhankan serta tidak banyak mengalami perubahan, dapat mengembang kembali seperti semula, pengemasan, pengangkutan dan penyimpanannya mudah.

D. Sayur Beku

Sayuran yang telah melalui proses blansir lalu dimasukkan kedalam kantung pembeku (freeze back) ukuran sekali pakai atau wadah berukuran kecil tertutup rapat. Ukuran kecil dipilih, karena jika berukuran besar maka sayuran akan memebeku menjadi satu hingga sulit dipisahkan. Buang udara yang tersisa dalam kemasan sisakan ruang bagi sayuran untuk memuat, kondisi ini, tidak berlaku pada sayuran brokoli, asparagus, dan kembang kol. Pembekuan sayur relatif lama akan berakibat menurunnya kualitas sayuran.

2.3. Produk Olahan Buah

A. Selai / Jam
Berbagai macam buah-buahan dapat dibuat sebagai bahan pembuat jam terutama pada buah yang mengandung pektin seperti sirsak, nanas dan lain sebagainya. Bila dilakukan pemanasan pektin tersebut akan mengalami gelatinisasi sehingga jam yang dihasilkan akan lebih kental.
Jam merupakan bahan makanan yang kental atau semi padat yang terbuat dari campuran dengan komposisi kurang lebih 45 bagian berat buah dan 55 bagian berat gula. Pemekatan campuran ini harus mempunyai kadar gula yang kurang dari 65%.
Meskipun terdapat berbagai macam jenis merek jam yang di perdagangkan di pasaran, namun tidak semua memiliki mutu yang cukup baik. Untuk memiliki mutu jam yang baik dengan flavour yang harum, maka digunakan campuran buah yang masih setengah matang dan matang, ini bertujuan untuk menambah pektin dan keasaman yang cukup.
Sedangkan pada buah yang sudah matang digunakan untuk memberi flavour yang cukup. Dalam pembauatan jam sirsat, pertama-tama buah sirsat dikupas dan dipisahkan antara daging dan bijinya. Daging buah diblender sampai halus, pemblenderan ini bertujuan agar jaringan-jaringan sel dapat pecah sehinggga bahan menjadi halus dan pektin dapat keluar. Kemudian bubur buah ditimbang diambil seberat 450 gram. Ditambahkan gula sebanyak 550 gram dan dimasak sambil diaduk sampai kental.
Penambahan gula tentunya bertujuan untuk memberi rasa manis dan untuk memperbaiki tekstur serta sebagai pengawet alami. Disamping itu gula memiliki daya larut yang tinggi juga dapat mengikat air sehingga jam menjadi kental.
Pemasakan dalam pembuatan jam harus di perhatikan, agar mendapatkan kematangan yang baik. Bila pemanasan dilakukan terlalu lama akan mengakibatkan jam terlalu keras dan sebaliknya jika terlalu singkat akan menghasilkan jam yang encer.
Pengadukan yang dilakukan pada saat pemasakan bertujuan agar tidak terjadi reaksi karamelisasi karena adanya gula yang dipanaskan. Bila pengadukan tidak rata maka akan didapatkan jam berwarna coklat akibat terjadi reaksi karamelisasi.
Terbentuknya jam juga dipengaruhi oleh pH, bila pH terlalu rendah (asam) akan mneyebabkan sinerensis ( keluar air dari gel), dan bila pH terlalu tinggi akan menyebabkan pecahnya gel jam. pH optimum adalah dengan kisaran 3,10 — 3,46.

B. Selai Jelly

Jelly adalah produk yang jernih dah carah. Jelly dibuat dari jus buah dan gula, dengan penambahan pectin sebagai bahan pengental yang akan membuat tekstur seperti agar - agar. Secara umum, jelly tidak akan mengandung bagian apapun dari buah.

C. Sultana

Sultana (grape) The sultan (juga disebut sultanina atau sultaninini) adalah jenis putih kesip grape dari Turki, Di beberapa negara, juga nama yang diberikan kepada kismis dibuat dari; seperti sultan kismis sering disebut cukup sultanas atau sultanis. Hal ini biasanya lebih besar daripada currants dibuat dari Zante grapes, tetapi lebih kecil dari "biasa" kismis. Sultana kismis yang lembut dan rasa yang unik dan khususnya bagi mereka dicatat kemanisan dan warna emas.

D. Kismis

Kismis adalah yang dikeringkan dan dapat dimakan langsung atau digunakan dalam. Kismis sangat manis karena memiliki konsentrasi yang tinggi, dan jika disimpan lama, gula tersebut akan di dalamnya. Proses ini dapat
menyebabkan kismis menjadi kasar, walaupun tidak berpengaruh bagi penggunaannya.
Dekristalisasi kismis dapat dilakukan dengan merendam dalam cairan (sari buah, atau air mendidih) sebentar untuk melarutkan gula. Zabib merupakan buah kismis yang kering. Kismis (raisin) dibuat dengan cara mengeringkan buah anggur tidak berbiji, terutama dari jenis Vinifera, seperti Thompson Seedless. Anggur jenis tersebut selain tidak berbiji, juga memiliki kulit tipis, serta aroma dan rasa yang sangat manis. Buah tersebut mullah dikeringkan, serta tidak perlu ditambahkan gula sebagai pengawet.

Di California, 95 persen kismis dibuat dari anggur jenis tersebut. Proses pengeringan buah anggur dapat dilakukan secara alami dengan sinar matahari atau menggunakan oven. Proses pengeringan dilakukan hingga mencapai kadar air 15-18 g dan kadar gula 68-70 g per 100 g kismis. Kismis yang baik memiliki warna cokelat kehitaman atau keemasan.

E. Sari Buah (buavita rasa jeruk)

Sari buah jeruk adalah sari buah yang diperoleh dengan memeras atau menentukan isi buah jeruk. Sari buah jeruk kadang – kadang diberi perwarna alami agar warnannya mirip dengan kulit buah jeruk. Sari buah jeruk segar memiliki rasa buah alami dan sedikit asam, dan mengandung banyak vitamin C (asam askorbat).

F. Konsentrasi Buah Jeruk

Konsentrat sari buah merupakan sari buah yang diperkatkan dan berbeda dengan sirup yang merupakan gula yang diperekatkan yang tidak ada manfaat untuk keseahatan keunggulan yang dimiliki produk ini adalah memiliki komposisi sesuai peraturan SII yaitu : konsentrat sari buah jeruk, air, gula pasir, vitamin c dan asam sitrat.

G. Buah Kaleng

Koktil buah dalam kaleng merupakan produk yang dibuat dari campuran tiga jenis buah atau lebih dan atau irisannya, dikemas menggunakan media cair yang sesuai didalam kaleng yang tertutup rapat, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain atau bahan tambahan makanan yang diijinkan dan diproses menggunakan panas untuk mencegah terjadinya kerusakan.

H. Manisan Buah Kering

Manisan buah kering diperoleh bila manisan yang pertama kali dihasilkan (manisan basah) dijemur sampai kering. Buah – buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis buah yang lunak seperti pepaya, sirsak dan lain – lain.

I. Manisan Buah Basah

Manisan buah basah diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula. Buah - buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis buah yang cukup keras, seperti pala, mangga, kedondong, kolang – kaling dan lain – lain.

BAB III
METODOLOGI

3.1. Alat, Jumlah dan Fungsi

3.2. Bahan, Jumlah dan Fungsi

1. Bahan
A. Produk olahan susu
- Yoghurt
- Keju Cheddar
- Keju krim
- Susu kental manis
- Butter B. Produk olehan sayur
- Sayur kering
- Sawi asin
- Sayur kering
- Sayur beku

C. Produk olahan buah
- Selai / jam
- Selai jelly
- Sultana
- Kismis
- Sari buah buavita
- Konsentrat sari buah jeruk
- Buah kaleng
- Manisan buah kering
- Manisa buah basah

2. Jumlah
3. Fungsi : Untuk mengawali secara organoleptik pada semua produk olahan susu, sayur dan buah.

3.3. Diagram Alir

3.3.1. Secara Organoletik

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Percobaan

4.1.1. Secara Organoleptik

A. Produk Olahan Susu

1. Yoghurt = W = Putih Krim
A = Susu
R = Asam
T = Kental dan lembut
2. Keju Cheddar = W = Putih Susu
A = Susu
R = Asin
T = Keras
3. Keju Krim = W = Putih Krim
A = Susu Sapi
R = Asin
T = Lembek 4. Keju Krim = W = Putih Krim
A = Susu Sapi
R = Asin
T = Lembek

5. Butter = W = Krim
A = Mentega
R = Asin
T = Lembek

B.Produk Olahan Sayur

1.Sayur Kaleng=W=Hijau muda dan layu
A=Kacang polong
R=Kacang polong
T=Lembek 2.Sawi Asin=W=Hijau muda layu
A=Sawi
R=Asin
T=Lembek
3.Sayur Kering=W=Hijau dan orange
A=Sayur
R=Gurih
T=Keras 4.Sayur Beku=W=Hijau,orange,dan
kuning
A=Khas sayur
R=Sayur mentah
T=Sangat keras


C.Produk Olahan Buah
1.Selai/Jam=W=Orange kecoklatan
A=Nanas
R=Nanas
T=Lembek 2.Selai Jelly=W=Coklat
A=Jeruk
R=Pahit
T=Lembek
3.Sultana=W=Coklat kehitaman
A=Anggur
R=Manis
T=Lembek 4.Kismis=W=Coklat kehitaman
A=Anggur
R=Manis
T=Lembek
5.Sari Buah (Buavita)=W=Orange
A=Jeruk
R=Manis
T=Cair 6.Konsentrat Sari Buah Jeruk=W=Orange
A=Jeruk
R=Asam
T=Kental
7.Buah Kaleng=W=Putih
A=Nanas
R=Nanas
T=Kental

9.Manisan Buah Basah=W=Kuning
A=Kedondong
R=Manis
T=Keras 8.Manisan Buah Kering=W=Orange
A=Gula
R=Manis
T=Keras


4.2 Analisa Prosedur

4.2.1 Organoleptik

Mengamati bahan secara organoleptik bertujuan untuk mengetahui bagaimana warna,aroma,rasa dan tekstur semua produk olahan susu,sayur dan buah secara utuh,kemudian mencatat hasil dari pengamatan.


4.3 Analisa Hasil

Dari hasil pengamatan yang dilakukan secara organoleptik pada hasil olahan susu,sayur dan buah memiliki warna,aroma,rasa dan tekstur yang berbeda.Ini dapat dilihat dari salah satu produk olahan susu seperti:yogurt mempunyai warna putih krim,aroma susu,rasa asam,dan teksturnya kental dan lembut.Dan salah satu produk olahan sayur seperti:sayur kaleng mempunyai warna hijau muda layu,aroma kacang polong,rasa kacang polong dan tekstur yang lembut.Serta salah satu produk olahan buah seprti:selai atu jam yang mempunyai warna orange kecoklatan,aroma nanas,rasa nanas dan teksturnya lembek.

BAB V
PENUTUP

5.1Kesimpulan

1.Susu dan produk olahannya merupakan sumber protein yang tinggi sekitar 3,0 – 3,8% dan sangat baik untuk dikonsumsi masyarakat
2.Susu dan produk olahannya banyak sekali manfaatnya
3.Masing-masing sayuran dan produk olahannya memiliki kandungan gizi berbeda-beda
4.Manfaat sayur berguna untuk mencegah penyakit kanker saluran pencernaan
5.Buah-buahan dan produk olahannya adalah bahan makanan kaya akan vitamin,mineral,lemak,protein dan serat


5.2 Saran

1.Sebaiknya masyarakat mengkonsumsi susu maupun produk olahannya secara teratur karena kandungan zat gizi yang dikandungnya sangat tinggi.Dan diharapkan kepada para ibu rumah tangga untuk memberikan susu maupun produk olahannya kepada anak mereka yang berguna dalam masa pertumbuhannya.
2.Sebaiknya masyarakat mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan maupun produk olahannya secara seimbang setiap hari untuk memelihar kesehatan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar